Sabtu, 28 Desember 2013

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Guru


                                                                                  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Guru

Kedisiplinan guru dapat dipengaruhi oleh banyak hal, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri guru itu sendiri yang terkait dengan kesadaran dan keteguhannya dalam berdisiplin. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri guru seperti: lingkungan tempat tinggal guru yang tidak disiplin beserta orang- orang yang suka melanggar disiplin, hingga lingkungan yang sama sekali tidak membudayakan taat terhadap peraturan dan norma- norma yang ada.
Disamping itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin seorang guru seperti yang di kemukakan oleh IG Wursanto yaitu, meliputi faktor kepemimpinan, faktor kebutuhan, dan faktor pengawasan. Dan disini akan menjelaskan ketiga faktor diatas.
1.      Faktor kepemimpinan. Kepemimpinan adalah mengarahkan, membimbing, mempengaruhi atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dari tingkah laku orang lain. Kepemimpinan kepala sekolah yang tegas dalam menegakkan disiplin akan membentuk guru- guru, siswa, dan staf disekelilingnya disiplin, sedangkan kepimpinan kepala sekolah yang tidak mampu menampilkan prilaku disiplin akan mempengaruhi para guru untuk ikut tidak disiplin. Untuk itu kepala sekolah harus memberikan teladan yang baik dalam disiplin diri. Memberikan perhatian dan motivasi serta bimbingan pada guru terkait kedisiplinan.
2.      Faktor kebutuhan. Pegawai tidak hanya menuntut terpenuhinya kebutuhan ekonomis, tetapi kebutuhan sosial dan psikologis perlu diperhatikan pula termasuk besar kecilnya kompensasi yang diterima oleh guru. Kurangnya kepedulian untuk memperhatikan kebutuhan guru akan membuat guru tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga ia tidak disiplin dalam bertugas.
3.      Faktor pengawasan. Faktor pengawasan atau controlling sangat penting dalam usaha mendapatkan disiplin kerja yang tinggi. Para guru harus diawasi untuk terus mengembangkan kedisiplinan. Pengawasan yang dilakukan secara ketat dan berkala terhadap guru dapat membentuk karakter guru yang berdisiplin.
Untuk menegakkan disiplin kerja guru perlu dilaksanakan pengawasan yang sifatnya membantu setiap personil agar selalu melaksanakan kegiatannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sedangkan menurut Suroso mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi di siplin guru antara lain: moril semangat kerja pegawai, klesejahteraan pegawai, dengan suasana kerja yang harmonis.
a.       Moril atau semangat kerja
Seorang pegawai akan patuh terhadap disiplin kerja yang telah di sepakati apabila moril atau semangat kerja mereka tinggi. Sebaliknya apabila seorang pegawai mempunyai moril yang rendah maka ia akan berbuat tidak sesuai dengan peraturan yang di sepakati.
b.      Kesejahteraan Pegawai
Kesejahteraan adalah keinginan tetap setiap manusia, kesejahteraan selalu dikaitkan dengan terpenuhinya segala kebutuhan. Untuk kesejahteraan pegwai wajib memberikan intensif finansial sebagai imbalan jasa yang telah mereka berikan kepada perusahaan.
c.       Suasana kerja yang harmonis
Suasana kerja yang harmonis ditandai dengan komunikasi yang lancar, pentilasi yang cukup, letak peralatan yang teratur, yang dapat membantu pegawai berbuat disiplin.
Sehubungan dengan itu ada tiga hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk disiplin seorang guru antara lain kesadaran diri, pengikutan dan ketaatan terhadap peraturan dan alat pendidikan. Ketiga faktor ini merupakan faktor dominan yang mempengaruhi dan membentuk disiplin dengan alasan sebagai berikut:
1)      Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting  bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran diri menjadi motif yang sangat kuat terwujudnya disiplin.
2)      Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktek atas peratuiran-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Tekanan dari luara dirinya sebagai upaya mendorong, menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan-peraturan diikuti dan dipraktekkan.
3)      Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang di tentukan atau diajarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar